Suatu hari saat tetangga belajar di rumah:
"Te, spidolnya ini beli di mana?"
"Di Taiwan."
"Ah, masa?"
"Beneran, lihat aja tulisan di tempatnya."
"Wah iya, saya nggak bisa baca, tulisan Cina semua. Jauh banget Te. Siapa yang beli? Kapan belinya? Harganya berapaan?"
Ia mencecarku dengan pertanyaan kepenasarannya, kemudian suami yang menjawabnya satu persatu.
Itu adalah sekilas tentang spidol warna-warni yang membuatku tertarik sejak awal melihatnya saat suami pindahan setelah kami menikah. Tak hanya aku dan anak tetangga yang setiap akhir pekan belajar di rumahku, Kai juga sangat tertarik pada spidol warna-warni ini.
Setelah kemarin digunakan untuk menggambar pada tembok serta kulit tangan dan kakinya, kali ini Kai membuka penutup tempatnya kemudian mencabut satu persatu spidol itu untuk kemudian ia tata kembali. Kami pun mengenalkannya pada berbagai warna. Ia mulai bisa menirukan beberapa warna. Perlu diingat, kegiatan ini bukan dengan tujuan untuk membuatnya hafal, hanya supaya kenal.
Comments
Post a Comment