Takut ketika mendengar suara keras pada anak adalah suatu hal yang wajar. Tetapi jika rasa takut tersebut berlebihan, maka orang tua perlu bijak menghadapinya. Seperti yang dilansir pada artikel tentang mengatasi rasa takut pada anak saat mendengar suara keras, berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai orang tua:
#Tantangan10hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPadtiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial
- Pertama, kenali rasa takut anak dan pahami perasaannya.
- Tunjukkan empati dengan berkomunikasi dan memintanya bercerita.
- Hindari kalimat negatif seperti, "Gitu aja takut!"
- Tidak menertawakan atau mengolok-olok.
- Tidak memaksakan mendekati sumber suara yang ditakuti.
Siang ini kami sedang duduk bersama ketika ada suara "ting ting ting ting" melewati depan rumah. Kai kaget mendengarnya, setelah itu ia merasa takut.
"Wedi, " serunya.
"Wedi opo, Kai? " tanyaku.
"Ting ting ting, " jawabnya.
"Ooh, itu suara orang yang jual es puter." ayah Kai menjelaskan.
"Mauu," sambutnya bersemangat ketika ternyata suara tersebut berasal dari penjual es.
"Ayo kita kejar penjualnya dengan mengikuti suara ting ting" ajak ayah Kai bersemangat, seraya mengambil selembar uang sepuluh ribuan di tangan kanan dan menggandeng tangan Kai dengan tangan kiri.
"Ibu mau es juga? "teriak ayah Kai sambil membuka pagar.
"Iyaaa.. " jawabku balas berteriak.
Mereka berdua membawa tiga gelas es puter yang segera kami nikmati bersama. Alangkah nikmatnya, menikmati es puter di siang hari dan di sisi lain membantu penjual yang sudah berkeliling di tengah terik matahari menjemput rezeki. Jujur saja, aku lebih suka beli es puter di penjual keliling daripada beli es krim di supermarket. Mungkin karena rasa santan dan senyum penjual yang sama-sama khas tidak tersedia di supermarket.
![]() |
Sumber: foody.id |
Selang beberapa waktu setelahnya, ada pengamen yang menyanyikan lagu terdengar dari dalam rumah. Kai yang sedang ganti baju cepat-cepat ingin menghampiri dan memberikan uang pada pengamen.
"Sebentar Nak, pakai baju dulu ya. Kan malu kalau keluar rumah belum pakai baju," nasihatku.
Setelah lengkap baju yang terpakai, Kai menuju kamar sebelah, merogoh uang di jar tempat kami mengumpulkan uang koin. Sayang, kali ini pengamen sudah terburu pergi ke blok sebelah. Akhirnya Kai bermain seolah-olah menjadi pengamen dengan menenteng gitar mainannya yanv ia beli kemarin.
#Tantangan10hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPadtiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial
Comments
Post a Comment