Suatu hari aku bertamu ke rumah salah seorang murid lesku untuk memberi undangan pernikahan. Saat itu, neneknya yang menemuiku. Sambil mendo'akan kelancaran acara pernikahanku, beliau kemudian berbagi tentang manajemen keuangan untuk pendidikan anaknya.
"Saya menggunakan konsep bakso beheh untuk bayar sekolah anak-anak saya," ungkapnya membuka percakapan kami.
"Apa itu bakso beheh, Nek?" tanyaku penasaran.
"Beheh berarti tumpah. Jadi bakso beheh artinya bakso yang tumpah," ungkapnya.
Aku semakin penasaran. Kemudian beliau menjelaskan panjang lebar menjawab kebingunganku.
"Katakanlah di luar saya makan bakso, lalu bakso tersebut beheh (tumpah). Maka saya tetap harus membayarnya, kan?"
"Betul, Bu."
"Nah, jadi setiap kali kita mengalokasikan dana untuk makan, alokasikan juga buat ditabung. Anggaplah makanannya ada yang tumpah, kita harus tetap bayar, tapi nggak bisa makan yang tumpah tadi. "
"Oooh..iya ya," aku mengangguk-angguk mendengarkan.
"Lalu jangan lupa, tabungan ini pisahkan dari tabungan kita. Jadi sedari kecil, buatkan rekening sendiri, itu uang milik anak kita. Hasilnya? Alhamdulillah, anak-anak saya bisa sekolah dengan uang yang saya bayar untuk beli bakso yang tumpah tadi. Hehehee.." beliau terkekeh.
"Saat usia mereka lebih besar, saya mulai membelajari mereka mengatur keuangan. Untuk bayar SPP, buku, dan keperluan lain, merekalah yang harus mengatutnya sendiri dari tabungan tadi. Semoga kamu nanti bisa begitu juga ya," sambung beliau.
"Nggih Nek, terima kasih atas ilmunya."
Sampai sekarang, setiap tanggal muda, aku dan suami selalu ingat nenek dari murid lesku beserta nasehat beliau tentang bakso beheh.
#Tantangan10hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPadtiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial
"Saya menggunakan konsep bakso beheh untuk bayar sekolah anak-anak saya," ungkapnya membuka percakapan kami.
"Apa itu bakso beheh, Nek?" tanyaku penasaran.
"Beheh berarti tumpah. Jadi bakso beheh artinya bakso yang tumpah," ungkapnya.
Aku semakin penasaran. Kemudian beliau menjelaskan panjang lebar menjawab kebingunganku.
"Katakanlah di luar saya makan bakso, lalu bakso tersebut beheh (tumpah). Maka saya tetap harus membayarnya, kan?"
"Betul, Bu."
"Nah, jadi setiap kali kita mengalokasikan dana untuk makan, alokasikan juga buat ditabung. Anggaplah makanannya ada yang tumpah, kita harus tetap bayar, tapi nggak bisa makan yang tumpah tadi. "
"Oooh..iya ya," aku mengangguk-angguk mendengarkan.
"Lalu jangan lupa, tabungan ini pisahkan dari tabungan kita. Jadi sedari kecil, buatkan rekening sendiri, itu uang milik anak kita. Hasilnya? Alhamdulillah, anak-anak saya bisa sekolah dengan uang yang saya bayar untuk beli bakso yang tumpah tadi. Hehehee.." beliau terkekeh.
"Saat usia mereka lebih besar, saya mulai membelajari mereka mengatur keuangan. Untuk bayar SPP, buku, dan keperluan lain, merekalah yang harus mengatutnya sendiri dari tabungan tadi. Semoga kamu nanti bisa begitu juga ya," sambung beliau.
"Nggih Nek, terima kasih atas ilmunya."
Sampai sekarang, setiap tanggal muda, aku dan suami selalu ingat nenek dari murid lesku beserta nasehat beliau tentang bakso beheh.
#Tantangan10hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPadtiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial
Comments
Post a Comment