Melatih Kemandirian Hari ke-8

Masih dalam tema melatih berjalan, Alhamdulillah hari ini Kai mulai aktif kembali setelah kemarin kurang fit. Aku pulang cepat-cepat setelah sebelumnya mampir sebentar ke tempat belanja sayur. Rasa khawatir berubah menjadi rasa lega ketika pulang kerja melihat Kai sedang bermain kemudian langsung menyambutku dengan membuka tangannya lebar-lebar tanda ingin dipeluk. Aku memeluknya dan langsung mengajaknya ke kamar saat ia menarik-narik kerudungku tanda ingin minum.

Bapak bercerita dengan serunya tentang kegiatan Kai hari ini. Ia bermain bola dan berpura-pura sedang dalam permainan. Di tengah permainan, Bapak menyerukan kata "Goaaal!" dan Kai sontak tertawa dan bertepuk tangan. Saat Kai terjatuh Bapak berseru, "Pelanggaran, pemain diobati dulu," sambil memijat kaki Kai. Setelah lelahnya hilang, Kai berdiri lagi. Begitu seterusnya sampai ia bosan.

Lega rasanya ketika tahu Kai baik-baik saja. "Syafakallah, Nak," ucapku sambil mengecup dahinya dalam perjalanan pulang. Di rumah, aku menyiapkan hidangan berbuka untuk ayah Kai yang sedang berpuasa. Kami makan malam bersama. Kai yang sedang bereksplorasi tiba-tiba menghampiriku dan duduk di pangkuanku sambil menunjuk-nunjuk piring. "Maem, maem," ucapnya. Alhamdulillah, nafsu makannya yang sempat berkurang kini sudah kembali, bahkan tanpa perlu ditawari ia bisa meminta sendiri. Aku baru sadar bahwa hal ini menunjukkan ia bisa mengekspresikan keinginannya, seperti tema kemandirian kedua yang ingin kulatih.

Comments