Komunikasi Produktif Hari 2

 "Maemmaaa..," terdengar suara manja Kai setengah merengek. Aku seketika menghentikan aktivitas pekerjaan domestik di dapur untuk menyapanya.
"Assalamu'alaikum.. Baru bangun ya, Sayang? "
"Maemma," jawabnya.
"Ganti popok dulu ya, Nak.. Ibu ambilkan popok dulu, Kai tunggu di sini ya.. "
Aku segera mengambil popok seraya mengucapkan, "Ciluuuuuuk," dan muncul di hadapannya seraya berseru, "Baaaaa!"
Begitulah salah satu trik agar Kai tidak merasa ditinggalkan. Walau bagiku hanya sekedar mengambil popok yang butuh beberapa detik, bisa jadi bagi Kai terasa menyedihkan melihatku berjalan menjauhinya. Permainan cilukba mengajarkannya bahwa saat aku pergi, akan ada saatnya aku kembali.
Pagi hari adalah waktu tersibuk, khususnya bagi ibu bekerja. Dengan cepat kuganti popok Kai dan memikirkan bagaimana agar semua selesai tepat waktu. A-ha! Aku menunjukkan buku bantal pada Kai. Ia meraihnya dan membuka-buka buku yang terbuat dari bahan yang tak mudah robek itu. Di saat ia tenang membolak-balik buku itu, aku berbicara padanya pelan, "Sayang, Ibu mau menyiapkan makanan untuk Kai. Sambil menunggu, Kai baca buku sama Ayah ya."
Perlahan aku kembali ke dapur. Kudengar suara Kai, kali ini bukan suara rengekan, tetapi suaranya yang ceria. Alhamdulillah, kaidah Choose the right time dalam komunikasi produktif terimplementasi.


Comments